Mata Dunia Lain -
[lihat.co.id] - Rekaman ini diputar dalam sidang terdakwa Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi, Rabu (29/5/2013). Di gambar terlihat, Ahmad Fathanah bergegas mengambil dokumen di tumpukan berkas yang tertata rapi meski ada orang lain di ruang pemeriksaan.
Usai menjalani pemeriksaan, Fathanah yang mengantongi dokumen bertemu dengan pengacaranya Ahmad Rozi di ruang besuk tahananan.
Si Cassanova itu menunggu Ahmad Rozi di ruang besuk sambil membawa gulungan kertas putih. Lalu Rozi datang, keduanya terlihat berbincang hingga kemudian BAP berpindah tangan ke Rozi.
Ahmad Rozi yang menjadi saksi di persidangan mengaku menerima dokumen dari kliennya. Tapi dia tidak tahu bila dokumen itu dicuri. Berkas itu kemudian diberikan ke tim pengacara Luthfi Hasan Ishaaq.
[lihat.co.id] - Rekaman hasil penyadapan percakapan telepon antara Luthfi Hasan Ishaaq dengan Ahmad Rozi diperdengarkan dalam sidang. Di dalam rekaman terdengar Luthfi minta Rozi agar mendapatkan data kebutuhan daging nasional.
Rozi: Assalmualaikum
Luthfi: Salam warohmah
Luthfi: tolong dikomunikasikan dengan Bu El ( Maria Elizabeth Liman) tentang apa yang diminta oleh Pak Warso ini minta data tentang update kebutuhan lapangan semester ini. Kebutuhan lapangan semester ini, up date terakhir, supaya ada alasan bagi menteri untuk mengeluarkan ijin baru kerena wamen mengatakan sudah cukup
Rozi: Wamen malah perlu ditambah ustad
Luthfi: Wamen perdagangan
Rozi: Iya wamen perdagangan
Luthfi: Semester berikutnya, bukan sekarang, tolong segera supaya dia punya argumentasi untuk dijadikan landasan bahwa semester ini perlu tambahan minta data lapangan.
Rozi: Oke ustad
Luthfi: Mudah-mudahan bisa, baik-baik
Kalo bisa secepatnya, minggu ini, segera tereksekusi tanpa itu karena susah. Perlu semester berikutnya, semester ini sudah cukup.
[lihat.co.id] - Transkrip percakapan antara HP bernomor 087884416017 dan HP bernomor 08118003535 ini terjadi pada 14 Januari 2013 pada pukul 12.24 WIB. Durasi percakapan ini selama 1 menit 32 detik. Rekaman ini diperdengarkan di pengadilan Tipikor pada Jumat (17/4/2013).
Berikut petikan percakapan Fathanah dan LHI terkait pengiriman uang US$ 40 ribu:
0617 Halo
3535 Mau dibawa ke mana nganter ini yang empat puluh ribu dollar ?
6017 Eee empat puluh ribu ?
3535 Iya dua ratus lima puluh sudah ditransfer ke itu, siapa. Dua ratus lima puluh juta, transfer. terus...
6017 Ente ente ada di mana sekarang?
3535 Ana lagi di Depok. Tapi mau ke Jakarta. Mau diantarin kemana?
6017 Ada lagi di DPP jam satu baru mau meninggalkan DPP
3535 Ya udah Ana usahakan deh kalau lewat DPP, lewat DPP ana tinggalin langsung jalan nih. Ya udah siap aja
6017 Ana ana kirain ente mau kirim lima ratus lima puluh
3535 Eh jadi Ana rugi. ini bisa-bisa. bisa-bisa gunung antum ini, gunung antum ini. Nanti Ana kasih tau. Gunung Antum bisa meledak lho. Artinya betul-betul nggak ada pemasukan di Antum, Terus korek korek korek korek korek akhirnya. Akhirnya meledak sendiri deh. Ngak kayak bisa tidur lagi di rumah.
6017 Ngak..nggak yang yang yang dulu kan potong pajak dua puluh lima persen. Kalo yang sekarang ..haha..
3535 Ya Allah, ini pajak kali ini, pajak preman, ya akhi. Ini pajak pereman ini.
6017 Ya udah, Ana jam satu berangkat, kalau mau kesini sebelum jam satu ya.
3535 Ke KPU. Kalau ada nyusul deh, dimana Ana titip sapa Yopa kek, Siapa kan itu yang tugas hari ini. Ana tahu siapa. ya udah. Kan bisa bisa gunung meledak sendiri nih. Kagak ada pemasukan.
6017 Ya udah. Yok, Wassalamualaikum.
3535 Yassalam.
[lihat.co.id] - Rekaman ini antara Luthfi Hasan dan Ahmad Fathanah. Ada beberapa percakapan yang disampaikan dalam bahasa Arab, namun oleh tim KPK sudah diterjemahkan.
-Fathanah: Besok pagi, ismak ismak e kalam la arab ya ana. Ee ee huwa hiya tukdhil khamaniya alaf batruk ton alheim (artinya: besok pagi.. dengerin saya mau bicara bahasa Arab, dia akan memasukan sekitar 8 ribu ton)
-Fathanah: Ee khamaniya alaf alheim ee huwa hiya ta I dunna kullu annukhud arbain milyar cash (artinya: 8 ribu ton dia akan memberikan uang sebanyak 40 miliar secara tunai)
- Fathanah: Laham to allaf (dagingnya seribu)
-Luthfi Hasan: Hiyad turid kam turid e (dia mau berapa)
-Luthfi Hasan: Ee tahil ksam tsamania fakod (dia butuh 8 aja)
[lihat.co.id] - Ahmad Fathanah mengaku pertama kali menghubungi Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) usai menerima uang Rp 1 miliar dari PT Indoguna Utama. Berikut sebagian transkrip itu.
Transkrip percakapan ini antara dari nomor HP +62816940797 ke HP bernomor 618118003535, pada 29 Januari 2013 (tertulis di layar proyektor 2012-Red), pukul 17:46:18, dengan durasi 1 menit 37 detik. Diperlihatkan di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, dengan terdakwa kasus dugaan suap impor sapi, pejabat PT Indoguna Utama, Arya Effendi dan Juard Effendi dengan saksi Ahmad Fathanah.
3535: Malaikum Akh, haloo
0797: Ya..ya..
3535: Ke mana antum entar malam?
0797: Ada
3535: Aaa?
0797: Ada..ada..
3535: Ada di anu? Di kantor?
0797: Eeee.. sama dateng mau ngajak, mau ngajak makan sama-sama Ibu Erna (mungkin yang dimaksud Elda-Red)
3535: Duh, ajak-ajak ke itu, ke anu yuk, ke ini, ke Senayan itu loh
0797: Jam sembilan malam, susah nih
3535: Aaa?
0797: Jam sembilan malem, susah...
3535: Oo.. jadi makan di mana?
0797: Ya nanti SMS-an
3535: Ya udah
0797: Ya.. ada yang baru?
3535: Ada..tapi masih di Medan, kau suruh upik ambil apa dibantu sama Saud, tuh baru bisa keluar. Trus saya itu..apa..ee..Ibu EL itu
0797: Ya ya..nanti
3535: Aa?
0797: Ya ya nanti, ane lagi di seminar
3535: Entar..entar malam..ada penting banget juga akh, uhh sangat menguntungkan
0797: Yaa, anu.. lagi di seminar ini.. nanti malam
3535: Thayib akh, ana tungguin, ana ud.. abis MRI, kemarin..saya lihat hasilnya hari ini..ana masih di RSPP
0797: Anu..lagi di seminar..lagi di seminar..di atas panggung
3535: Rumah sakit pertamina, thoyib akh..
0797: Ana lagi di atas panggung ini.
[lihat.co.id] - Terdakwa kasus suap impor daging boleh saja menyangkal atau mencari alasan lain saat ditangkap. Namun KPK selalu punya bukti. Salah satunya lewat rekaman pembicaraan dan video.
Di persidangan terdakwa dari PT Indoguna Utama, Juard dan Arya Effendi, diputar sejumlah rekaman pembicaraan antara berbagai pihak. Tak terkecuali sang tersangka Luthfi Hasan Ishaaq. Banyak hal menghebohkan terungkap.
Berikut enam rekaman yang mengagetkan tersebut seperti dilansir news.detik:
Di persidangan terdakwa dari PT Indoguna Utama, Juard dan Arya Effendi, diputar sejumlah rekaman pembicaraan antara berbagai pihak. Tak terkecuali sang tersangka Luthfi Hasan Ishaaq. Banyak hal menghebohkan terungkap.
Berikut enam rekaman yang mengagetkan tersebut seperti dilansir news.detik:
1.Rekaman Pencurian BAP Fathanah
[lihat.co.id] - Rekaman ini diputar dalam sidang terdakwa Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi, Rabu (29/5/2013). Di gambar terlihat, Ahmad Fathanah bergegas mengambil dokumen di tumpukan berkas yang tertata rapi meski ada orang lain di ruang pemeriksaan.
Usai menjalani pemeriksaan, Fathanah yang mengantongi dokumen bertemu dengan pengacaranya Ahmad Rozi di ruang besuk tahananan.
Si Cassanova itu menunggu Ahmad Rozi di ruang besuk sambil membawa gulungan kertas putih. Lalu Rozi datang, keduanya terlihat berbincang hingga kemudian BAP berpindah tangan ke Rozi.
Ahmad Rozi yang menjadi saksi di persidangan mengaku menerima dokumen dari kliennya. Tapi dia tidak tahu bila dokumen itu dicuri. Berkas itu kemudian diberikan ke tim pengacara Luthfi Hasan Ishaaq.
2.Skenario Penambahan Kuota
[lihat.co.id] - Rekaman hasil penyadapan percakapan telepon antara Luthfi Hasan Ishaaq dengan Ahmad Rozi diperdengarkan dalam sidang. Di dalam rekaman terdengar Luthfi minta Rozi agar mendapatkan data kebutuhan daging nasional.
Rozi: Assalmualaikum
Luthfi: Salam warohmah
Luthfi: tolong dikomunikasikan dengan Bu El ( Maria Elizabeth Liman) tentang apa yang diminta oleh Pak Warso ini minta data tentang update kebutuhan lapangan semester ini. Kebutuhan lapangan semester ini, up date terakhir, supaya ada alasan bagi menteri untuk mengeluarkan ijin baru kerena wamen mengatakan sudah cukup
Rozi: Wamen malah perlu ditambah ustad
Luthfi: Wamen perdagangan
Rozi: Iya wamen perdagangan
Luthfi: Semester berikutnya, bukan sekarang, tolong segera supaya dia punya argumentasi untuk dijadikan landasan bahwa semester ini perlu tambahan minta data lapangan.
Rozi: Oke ustad
Luthfi: Mudah-mudahan bisa, baik-baik
Kalo bisa secepatnya, minggu ini, segera tereksekusi tanpa itu karena susah. Perlu semester berikutnya, semester ini sudah cukup.
3.Luthfi dan Fathanah Bahas Duit Rp 400 Juta
[lihat.co.id] - Transkrip percakapan antara HP bernomor 087884416017 dan HP bernomor 08118003535 ini terjadi pada 14 Januari 2013 pada pukul 12.24 WIB. Durasi percakapan ini selama 1 menit 32 detik. Rekaman ini diperdengarkan di pengadilan Tipikor pada Jumat (17/4/2013).
Berikut petikan percakapan Fathanah dan LHI terkait pengiriman uang US$ 40 ribu:
0617 Halo
3535 Mau dibawa ke mana nganter ini yang empat puluh ribu dollar ?
6017 Eee empat puluh ribu ?
3535 Iya dua ratus lima puluh sudah ditransfer ke itu, siapa. Dua ratus lima puluh juta, transfer. terus...
6017 Ente ente ada di mana sekarang?
3535 Ana lagi di Depok. Tapi mau ke Jakarta. Mau diantarin kemana?
6017 Ada lagi di DPP jam satu baru mau meninggalkan DPP
3535 Ya udah Ana usahakan deh kalau lewat DPP, lewat DPP ana tinggalin langsung jalan nih. Ya udah siap aja
6017 Ana ana kirain ente mau kirim lima ratus lima puluh
3535 Eh jadi Ana rugi. ini bisa-bisa. bisa-bisa gunung antum ini, gunung antum ini. Nanti Ana kasih tau. Gunung Antum bisa meledak lho. Artinya betul-betul nggak ada pemasukan di Antum, Terus korek korek korek korek korek akhirnya. Akhirnya meledak sendiri deh. Ngak kayak bisa tidur lagi di rumah.
6017 Ngak..nggak yang yang yang dulu kan potong pajak dua puluh lima persen. Kalo yang sekarang ..haha..
3535 Ya Allah, ini pajak kali ini, pajak preman, ya akhi. Ini pajak pereman ini.
6017 Ya udah, Ana jam satu berangkat, kalau mau kesini sebelum jam satu ya.
3535 Ke KPU. Kalau ada nyusul deh, dimana Ana titip sapa Yopa kek, Siapa kan itu yang tugas hari ini. Ana tahu siapa. ya udah. Kan bisa bisa gunung meledak sendiri nih. Kagak ada pemasukan.
6017 Ya udah. Yok, Wassalamualaikum.
3535 Yassalam.
4.Luthfi dan Fathanah Bahas Duit Rp 40 M
[lihat.co.id] - Rekaman ini antara Luthfi Hasan dan Ahmad Fathanah. Ada beberapa percakapan yang disampaikan dalam bahasa Arab, namun oleh tim KPK sudah diterjemahkan.
-Fathanah: Besok pagi, ismak ismak e kalam la arab ya ana. Ee ee huwa hiya tukdhil khamaniya alaf batruk ton alheim (artinya: besok pagi.. dengerin saya mau bicara bahasa Arab, dia akan memasukan sekitar 8 ribu ton)
-Fathanah: Ee khamaniya alaf alheim ee huwa hiya ta I dunna kullu annukhud arbain milyar cash (artinya: 8 ribu ton dia akan memberikan uang sebanyak 40 miliar secara tunai)
- Fathanah: Laham to allaf (dagingnya seribu)
-Luthfi Hasan: Hiyad turid kam turid e (dia mau berapa)
-Luthfi Hasan: Ee tahil ksam tsamania fakod (dia butuh 8 aja)
5.Rekaman Fathanah-Luthfi Setelah Terima Rp 1 M
[lihat.co.id] - Ahmad Fathanah mengaku pertama kali menghubungi Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) usai menerima uang Rp 1 miliar dari PT Indoguna Utama. Berikut sebagian transkrip itu.
Transkrip percakapan ini antara dari nomor HP +62816940797 ke HP bernomor 618118003535, pada 29 Januari 2013 (tertulis di layar proyektor 2012-Red), pukul 17:46:18, dengan durasi 1 menit 37 detik. Diperlihatkan di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, dengan terdakwa kasus dugaan suap impor sapi, pejabat PT Indoguna Utama, Arya Effendi dan Juard Effendi dengan saksi Ahmad Fathanah.
3535: Malaikum Akh, haloo
0797: Ya..ya..
3535: Ke mana antum entar malam?
0797: Ada
3535: Aaa?
0797: Ada..ada..
3535: Ada di anu? Di kantor?
0797: Eeee.. sama dateng mau ngajak, mau ngajak makan sama-sama Ibu Erna (mungkin yang dimaksud Elda-Red)
3535: Duh, ajak-ajak ke itu, ke anu yuk, ke ini, ke Senayan itu loh
0797: Jam sembilan malam, susah nih
3535: Aaa?
0797: Jam sembilan malem, susah...
3535: Oo.. jadi makan di mana?
0797: Ya nanti SMS-an
3535: Ya udah
0797: Ya.. ada yang baru?
3535: Ada..tapi masih di Medan, kau suruh upik ambil apa dibantu sama Saud, tuh baru bisa keluar. Trus saya itu..apa..ee..Ibu EL itu
0797: Ya ya..nanti
3535: Aa?
0797: Ya ya nanti, ane lagi di seminar
3535: Entar..entar malam..ada penting banget juga akh, uhh sangat menguntungkan
0797: Yaa, anu.. lagi di seminar ini.. nanti malam
3535: Thayib akh, ana tungguin, ana ud.. abis MRI, kemarin..saya lihat hasilnya hari ini..ana masih di RSPP
0797: Anu..lagi di seminar..lagi di seminar..di atas panggung
3535: Rumah sakit pertamina, thoyib akh..
0797: Ana lagi di atas panggung ini.
No comments: 6 Rekaman Terheboh kasus Luthfi Hasan
Post a Comment