5 Insiden dan Peristiwa dari Cannes Film Festival 2013

Mata Dunia Lain -

[lihat.co.id] - Pagelaran megah acara tahunan Cannes Film Festival 2013 telah berlangsung dari 15 Mei hingga 26 Mei. Berikut ini beberapa fakta menarik seputar penyelenggaran festival film paling bergengsi di dunia itu seperti dilansir lihat.co.id dan detik

1. Biaya Festival

[lihat.co.id] - Biaya yang dipersiapkan untuk keseluruhan festival ditaksir 20 juta Euro atau sekitar Rp 252,87 miliar. Sebagian dari dana tersebut berasal dari public funding, dan sisanya merupakan kontribusi dari grup, atau official partners.

2. Pencurian Perhiasan

[lihat.co.id] - Festival tahun ini dinodai dengan pencurian beberapa perhiasan mewah senilai lebih dari US$ 1.4 juta atau sekitar Rp 13,6 miliar Awalnya, perhiasan-perhiasan itu dipinjam untuk dikenakan para selebriti yang tampil di Cannes Film Festival. Tetapi perhiasan itu keburu dicuri dari kamar hotel.

3. Insiden Pria Bersenjata

[lihat.co.id] - Suasana panik sempat terjadi ketika seorang pria bersenjata, menembakkan pistolnya ke arah atas ketika acara bincang-bincang live di festival tersebut berlangsung. Setelah ditangkap, pria itu juga memiliki granat tiruan dan pisau.

4. Ada Psy Palsu

[lihat.co.id] - Seorang pria kelahiran Korea yang mengaku sebagai Psy berhasil lolos pos pengamanan di Cannes Film Festival. Ia pun ikut berpesta dengan para selebriti dunia di ruang VIP.

Cara berpakaian Denee yang sama seperti Psy berhasil mengecoh para petugas keamanan. Bahkan ada tiga orang bodyguard yang mengikutinya ke mana saja.

Saat wawancara dengan SBS, Denee mengaku lahir di Seoul, namun diadopsi dan diboyong ke Prancis saat umur 3 tahun. Seiring kepopuleran Psy, Denee mengatakan sering dibilang mirip dengannya.

5. Film yang Meraih Penghargaaan Tertinggi

[lihat.co.id] - Film romantis tentang pasangan lesbian 'Blue Is the Warmest Color' berhasil memenangkan penghargaan tertinggi Palme d'Or sebagai film terbaik Spielberg yang merupakan salah satu sutradara paling disegani di dunia film memberikan pujian pada cara Kechiche menyampaikan ceritanya. "Sang sutradara tidak memiliki kendala dalam narasi," nilainya.